Konsep Dasar Akuntansi terdiri dari :
- Entity theory (teori kesatuan usaha). Perusahaan merupakan suatu entitas (kesatuan usaha) yang terpisah dan berdiri sendiri diluar entitas lain.
- Going concern (berkesinambungan). Pendirian perusahaan diasumsikan tidak untuk satu periode saja melainkan secara terus-menerus dan berkesinambungan.
- Accounting period (periode akuntansi). Kegiatan perusahaan dipisahkan dalam periode-periode tertentu, pada umumnya periode akuntansi terdiri dari 12 bulan atau satu tahun.
- Objective (objektif). Bahwa semua pencatatan transaksi-transaksi harus didasarkan pada dokumen asli.
- Monetary measurement unit (pengukuran dalam satuan uang). Seluruh informasi utama dalam laporan keuangan diukur dengan satuan ukuran uang.
- Historical cost (harga pertukaran). Aset selalu dicatat dan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan atau nilai belinya karena lebih objektif dan mudah untuk pelaporannya.
- Matching cost against revenue (penandingan beban dengan pendapatan). Konsep ini menekankan perlunya menghubungkan beban biaya dengan pendapatan yang diakui pada periode yang sama.
- Consistent (konsisten). Dalam penerapan metode pencatatan harus tetap, tidak bisa berubah-ubah sewaktu-waktu.
- Konservatif. Dalam akuntansi kita dituntut untuk menerapkan prinsip kehati-hatian, misalnya seperti pendapat yang belum diterima tidak boleh dicatat, sebaliknya jika terdapat biaya yang belum tentu dikeluarkan harus tetap dicatat, contohnya adalah Cadangan Kerugian Piutang.
- Materialitas. Dalam akuntansi ada nominal-nominal yang dapat diabaikan, namun tidak selamanya dapat diabaikan, seperti angka-angka dibelakang koma.
- Transparan. Dalam penyajian laporan keuangan harus jelas sehingga tidak ada keraguan dalam penggunaannya.
- Realisasi. Akuntansi merealisasikan segala transaksi dalam bentuk laporan keuangan.
0 komentar:
Posting Komentar